Rabu, 12 Juni 2013

refleksi Elegi Ritual Ikhlas 42: Mengubah Mitos menjadi Logos




Pada dasarnya, semua hal yang ada di dunia ini bermula dari mitos dan logos. Mitios adalah pengetahuan yang berkembang di masyarakat sejak dulu, sehingga seringkali terbawa hingga saat ini yang kadang-kadang pengetahuannya tidak rasional. Mitos adalah tradisi lisan yang terbentuk di suatu masyarakat. Mitos adalah kesombongan yang ditunjukkan manusia dalam segala kehidupannya terutama dalam ibadah. Meskipun manusia modern sudah mulai meninggalkan mitos, namun tidak sepenuhnya bisa terlepas dari mitos. Ketergantungan ini ditunjukkan dengan masih beredarnya perilaku mistis, terutama saat manusia menghadapi dengan kesulitan yang diluar jangkauan kekuatannya.Dalam kondisi seperti ini, maka mitos mengalami desakralisasi. Hal ini dikarenakan manusia modern mulai memiliki pola pikir yang rasionalistis, meskipun tidak semua fenomena kehidupan tidak dipahami oleh rasio manusia. Nah, ketika mitos semakin membelenggu pola pikir kita maka akan mengakibatkan hal yang kurang baik. Karena pikiran kita dikendalikan oleh mitos sehingga merujuk pada kesombongan. Dengan demikian syaitan  akan mengendalikan pikiran kita yang berakibat pada perbuatan dosa. Maka hal yang perlu kita lakukan adalah selalu mendekatkan dan berserah diri kepada Allah agar selalu dilindungi dari hal buruk.
 

refleksi Elegi Ritual Ikhlas 41: Balas Dendam Syaitan Terhadap Matematikawan




Pada dasarnya, semua hal yang ada di dunia ini bermula dari mitos dan logos. Mitios adalah pengetahuan yang berkembang di masyarakat sejak dulu, sehingga seringkali terbawa hingga saat ini yang kadang-kadang pengetahuannya tidak rasional. Mitos adalah tradisi lisan yang terbentuk di suatu masyarakat. Mitos adalah kesombongan yang ditunjukkan manusia dalam segala kehidupannya terutama dalam ibadah. Meskipun manusia modern sudah mulai meninggalkan mitos, namun tidak sepenuhnya bisa terlepas dari mitos. Ketergantungan ini ditunjukkan dengan masih beredarnya perilaku mistis, terutama saat manusia menghadapi dengan kesulitan yang diluar jangkauan kekuatannya.Dalam kondisi seperti ini, maka mitos mengalami desakralisasi. Hal ini dikarenakan manusia modern mulai memiliki pola pikir yang rasionalistis, meskipun tidak semua fenomena kehidupan tidak dipahami oleh rasio manusia. Nah, ketika mitos semakin membelenggu pola pikir kita maka akan mengakibatkan hal yang kurang baik. Karena pikiran kita dikendalikan oleh mitos sehingga merujuk pada kesombongan. Dengan demikian syaitan  akan mengendalikan pikiran kita yang berakibat pada perbuatan dosa. Maka hal yang perlu kita lakukan adalah selalu mendekatkan dan berserah diri kepada Allah agar selalu dilindungi dari hal buruk.

refleksi Elegi Ritual Ikhlas 41: Balas Dendam Syaitan Terhadap Matematikawan




Elegi yang berjudul "Elegi Riual Ikhlas 41: Balas Dendam Syaitan Terhadap Matematikawan" tersebut menceritakan bahwa walaupun seseorang sudah memiliki ilmu yang tinggi khususnya matematikawan maka dia tidak boleh terlena akan hal-hal buruk yang akan menimpanya khususnya sifat sombong. Sifat sombong akan selalu mengikuti kemanapun manusia pergi selama dia masih dibayang-bayangi oleh perilaku yang jauh dari syariat Islam. Segala sesuatu yang sekarang kita miliki di dunia ini hanyalah titipan dari Allah semata, termasuk harta, tahta, kedudukan, pangkat dan lain-lain. Maka dari itu, kita tidak boleh terlena oleh kesenangan duniawi yang menjerumus pada perilaku sombong. Karena pada dasarnya semua manusia itu sama, yang menbedakan hanyalah amal, ibadah, pikiran dan hatinya. Namun, syaitan seperti tidak pernah lelah untuk menganggu pikiran manusia. Syaitan selalu mencari celah untuk membelenggu hati dan pikiran manusia agar dapat terjerumus ke dalam ladang maksiat yang dibenci oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus selalu senantiasa mengingat dan berserah diri kepada Allah agar dilindungi dari perbuatan-perbuatan yang Dia benci, diantaranya dengan cara berdzikir. Kita harus selalu ingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki sekarang akan kembali kepada-Nya.